Penolakan Program Nuklir Iran Bukan Alasan Bom!!

Mahmoud Ahmadinejad; “Keberhasilan nuklir Iran adalah untuk seluruh manusia.”

Presiden Republik Islam Iran, Dr. Mahmoud Ahmadinejad menilai kemenangan nuklir Iran di medan perang politik terberat era modern merupakan mukaddimah perubahan besar dalam percaturan global. Presiden Ahmadinejad, tadi malam dalam pidatonya di perayaan Hari Nasional Teknologi Nuklir Iran, menegaskan bahwa Iran telah berhasil meraih seluruh potensi teknologi nuklir dan keberhasilan ini milik seluruh umat manusia.

Presiden Ahmadinejad menambahkan, pemasangan 3 atau 6 ribu unit sentrifugal di instalasi nuklir Natanz tak ada nilainya dibanding keberhasilan program nuklir sipil Iran di bidang lainnya. Saat ini, Iran tengah mengujicoba perangkat teknologi nuklir baru buatan sendiri dengan ukuran yang lebih kecil, kapasitas yang lebih besar, dan biaya yang lebih murah.

Lebih lanjut presiden Iran ini menegaskan, kekuatan-kekuatan imperialis tidak menolak bom. Sebab, jika mereka memang menolak bom, tentu mereka akan menghancurkan gudang persenjataan nuklirnya. Nyatanya, merekalah yang gencar menyebarkan perang untuk menjual senjata hasil produksinya.

Kepada negara-negara adidaya, Presiden Ahmadinejad berpesan, “Pasca Perang Dunia II, era penggunaan kebijakan yang menindas telah usai. Mengakui kehormatan dan hak-hak bangsa lain akan bermanfaat bagi kalian. Karena jika tidak demikian, ketahuilah, nasib akhir kalian adalah kehinaan, kekalahan, dan penyesalan.”(Kantor berita Irib).

Ternyata Ponsel Boleh Digunakan Dalam Pesawat!!

Berikut informasi yang di rilis oleh KOMPAS TECNO mengenai penggunaan ponsel dalam penerbangan yang selama ini dianggap mengganggu sistem navigasi pesawat.

Selama kita berada dalam penerbangan, penggunaan ponsel memang tidak diijinkan, karena dapat mengganggu sistem navigasi pesawat. Kabarnya, peraturan tersebut akan segera lengser, ini berarti penggunaan ponsel dalam pesawat bukan lagi sesuatu yang haram. Meski demikian kebijakan ini tidak lantas bisa langsung diimplementasikan karena masih ada beberapa kendala yang harus dikaji ulang.

Bagi banyak orang, kebijakan menggunakan handphone selama penerbangan pada pesawat komersial masih sekadar janji dan tentu saja cukup membuat takut. Ini karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan penumpang pesawat. Dengan kebijakan baru ini penumpang dijanjikan untuk tetap dapat melakukan aktifitas bisnis walaupun berada dalam penerbangan.

Informasi yang dikutip dari BBC News menerangkan, penggunaan ponsel di dalam pesawat boleh dilakukan hanya dalam waktu tertentu, yaitu saat pesawat sudah berada pada ketinggian 3,000 meter atau sekitar 9,800 kaki.

Selain itu ada sarat lain yang sedang digodok dalam kebijakan aviasi ini. Yaitu terkait dengan pemberlakuan tarif oleh operator telepon selular agar tetap dalam nilai yang wajar. Sebab, jika ternyata konsumen kaget dengan tagihan telepon yang membengkak karena kebijakan ini, maka aturan yang memberlakukan penggunaan ponsel dalam penerbangan tidak akan diberlakukan.

Saat kebijakan pemberlakukan penggunaan ponsel dalam pesawat disahkan, masih ada aturan lain yang berhubungan dengan kebijakan tersebut yang perlu untuk dikaji ulang. Lembaga keselamatan penerbangan Eropa (The European Aviation Safety Agency) menegaskan bahwa perangkat keras pendukung yang digunakan dalam sistem baru ini harus terjamin mutunya dan tidak akan mengganggu kinerja sistem penerbangan yang lain.

Sistem yang memperbolehkan penggunaan ponsel dalam penerbangan kelihatannya akan menjadi  batu loncatan untuk kemudahan akses Internet dalam penerbangan di masa depan. Bahkan sebuah pangkalan Internet mungkin saja akan dibangun di dalam pesawat terbang dengan dukunga teknologi yang ada.
(Indah PM)

Pejabat Tidur!! Gimana Mau Ngurusin Rakyat?

Pada satu acara konsolidasi pimpinan daerah di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), selasa (8/4), President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pembekalan untuk peserta yang terdiri dari 139 Bupati, Walikota, dan Ketua DPRD. President SBY dalam pidatonya menceritakan tentang pertemuannya dengan President Mahmoud Ahmadinejad, yang menjadi inspirasinya untuk menumbuhkan semangat kemandirian pada peserta konsolidasi tersebut, sekaligus mengkritisi persoalan pemborosan energi yang masih terjadi di instansi pemerinta.

Harian Nasional Kompas (9/4) memuat kronologi peristiwa ditengah jalannya pidato President SBY, yang menurunkan wibawa sang President dan juga forum. Disaat pidato sang President berlangsung, sejumlah peserta terlihat oleh SBY dalam keadaan tertidur. Dengan reaksi yang spontan, President SBY memukul podium Garuda sembari mengacungkan telunjuk, pertanda marah besar. Sambil menarik nafas dan mengangkat muka, SBY mengarahkan pandangan kearah peserta forum yang tertidur. Dengan jari menunjuk kearah pintu keluar, President berujar dengan nada tinggi, “Itu coba bangunkan yang tertidur itu, Kalau tidur diluar saja.”

Karena begitu lelapnya, yang dituding tidak langsung sadar, sehingga harus disenggol oleh teman yang sebelahnya. Peserta yang tertidur gelagapan sambil menengok kiri-kanan, mendengar nada President yang tinggi. “Pimpinan bagaimana dapat memimpin rakyat kalau tidur! Malu dengan rakyat yang memilih. Untuk mendengan pembicaraan untuk rakyat saja tidur! Jangan main-main dengan tanggung jawab. Berdosa, bersalah dengan rakyat,” kata President.

Masih dengan nada yang tinggi, President meminta agar peserta yang tertidur itu tidak diluluskan, sebab menurutnya tidak memiliki kepribadian yang baik. “Pemimpin yang berkepribadian jelek akan menjadi racun,” tambahnya.

Ada tiga larangan dalam forum konsolidasi ini, mengikuti penegasan dari Gubernur Lemhannas, Muladi. yaitu tidak boleh tidur, tidak boleh melayani SMS dan juga tidak melakukan interupsi disaat President sedang pidato. SMS dan interupsi steril, tapi peserta tertidur tak tercegah ditengah pidato President yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. “Tidak apa-apa, mungkin yang tertidur itu kenak Diabetes, atau mungkin malam sebelumnya mereka kelayapan, kita tidak tahu” ujar Muladi.

Gubernur Lemhannas tetap akan meluluskan peserta yang tertidur, lagipula teguran langsung dari President sudah merupakan sangsi sosial yang berat. (Dari berbagai sumber).